MAKALAH IBD-ISD
MANUSIA
DAN TANGGUNG JAWAB
NAMA PEMBIMBING :
Hj. ASIYAH., M.Pd
DI SUSUN OLEH :
1. ETI SUSANTI (1416222971)
2. BUDI HERMAN (1416222969)
FAKULTAS TARBIYAH DAN TADRIS
JURUSAN PENDIDIKAN BAHASA
ARAB
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGRI
(IAIN) BENGKULU
TAHUN AJARAN 2014/2015
KATA
PENGANTAR
Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT. Berkat
nikmat-Nya lah penulis dapat menelesaikan makalah ini tepat waktu.shalawat
serta salam semoga tetap tercurahkan kepada nabi Muhammad SAW. Berkat
perjuangan beliau lah kita dapat merasakan seperti saat ini, yang serba modern
dan canggih.
Penulis
mengucapkan terimah kasih kepada dosen yang telah membimbing penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan tugas makalah ini tepat waktu.penulis juga
mengucapkan terima kasih kepada teman-teman dan rekan-rekan yang telah memberi
motivasi dan semangat kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas
makalah ini.
Penulis
juga menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih banyak terdapat
kesalahan dan kekurangan maka dari itu penulis mengharapkan kritik dan sarannya
dari pembaca demi perbaikan pembuatan makalah untuk masa yang akan datang.
Bengkulu,
08 Oktober 2014
Penulis
DAFTAR
ISI
HALAMAN DEPAN.............................................................................................. i
KATA PENGANTAR.......................................................................................... ii
DAFTAR ISI......................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar
belakang............................................................................................... 1
B. Rumusan masalah .......................................................................................... 1
C. Tujuan ............................................................................................................ 2
D. Manfaat.......................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN
A. Pengertian manusia......................................................................................... 3
B. Pengertian tanggung jawab ........................................................................... 3
C. Macam tanggung jawab ................................................................................. 6
D. Pengabdian .................................................................................................. 8
E. Kesadaran .................................................................................................... 11
F. Pengorbanan ................................................................................................ 12
BAB III PENUTUP
A.
Kesimpulan................................................................................................... 17
B.
Saran............................................................................................................. 17
Daftar
Pustaka
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Manusia sering di sebut dengan makhluk yang
bebas ; artinya bebas menentukan
dirinya sendiri, Akal dan budi telah menempatkan manusia dalam kedudukan yang
“membahagiakan”. Di pihak lain akal dan
budi memberikan “beban” bagi manusia.
Sebab manusia harus bertanggung jawab terhadap
apa yang telah
di lakukan . Sesuai dengan
kedudukannya sebagai makhluk individu, makhluk social, dan makhluk ciptaan
allah. Tanggung jawab manusia dapat di bedakan atas tanggung jawab terhadap
diri sendiri, tanggung jawab terhadap masyarakat dan tanggung jawab terhadap
allah. Allah telah menciptakan manusia lengkap dengan semua peralatannya,
diberi hidup, akal, dan budi. Semua pemberian itu harus dipelihara. Terhadap
hidup manusia dituntut tanggung jawabnya di samping menggunakan akal dan
budinya itu sebagaimana mestinya, juga di tuntut menanggung resiko akibat dari
perbuatan akal dan budinya. Bila akal dan budi berbuat jahat atau sebaliknya,
manusia bersangkutan harus berani menanggung resiko, baik di dunia maupun di
akhirat nanti. Sesuai denga firma allah dala Al-Quran surat AT-Takatsur ayat 8
artinya:” Sesungguhnya kamu akan di periksa ketika hari itu (kiamat) dari hal
segala nikmat yang telah kamu terima.”
B. Rumusan Masalah
Dari uraian latar belakang di atas maka rumusan masalah
yang akan di teliti ialah:
1. Apa yang di maksud
dengan manusia dan tanggung jawab?
2. Ada berapa macam-macam tanggung jawab?
C. Tujuan
Tujuan pembuatan makalah ini ialah untuk mengetahui serta
menjelaskan mengenai manusia dan tanggung jawab agar memiliki kesadaran untuk
melaksakan tugas dan tanggung jawab sebagai kewajiban manusia.
Selain tujuan tersebut, pembutan makalah ini bertujuan
sebagai sumber informasi dan menambah wawasan, ilmu, serta pengetahuan.
Terutama bagi Dosen dan Mahasiswa IAIN bengkulu.
D. Manfaat
Manfaat pembuatan
makalah ini sebagai bahan acuan serta literatur bagi penulisan makalah
selanjutnya.
BAB II
PEMBAHASAN
A.
Pengertian Manusia
Manusia adalah makhluk yang paling mulia disisi Allah SWT.
Manusia memiliki keunikan yang menyebabkannya berbeda dengan makhluk lain.
Manusia memiliki jiwa yang rohaniah, ghaib, tidak dapat ditangkap dengan panca
indera yang berbeda dengan makhluk lain karena pada manusia terdapat daya
berfikir, akal, nafsu, kalbu, dan sebagainya.
Pengertian manusia dapat dilihat dari berbagai segi. Secara
bahasa manusia berasal dari kata “manu” (Sansekerta), “mens” (Latin), yang
berarti berpikir, berakal budi atau makhluk yang mampu menguasai makhluk lain.
Secara istilah manusia dapat diartikan sebuah konsep atau sebuah fakta, sebuah
gagasan atau realitas, sebuah kelompok (genus) atau seorang individu. Secara
biologi, manusia diartikan sebagai sebuah spesies primata dari golongan mamalia
yang dilengkapi otak berkemampuan tinggi.
B.
Pengertian Tanggung Jawab
Tanggung jawab merupakan kesadaran
manusia akan tingkah laku atau perbuatannya yang di sengaja maupun tidak di
sengaja.Tanggung jawab juga berarti berbuat sebagai perwujudan kesadaran akan
kawajibannya.Anda seorang mahasiswa,kewajiban anda adalah belajar. Bila anda
belajar,maka hal itu berarti anda telah memenuhi kewajiban anda. Berarti anda
pula telah bertanggung jawab atas
kewajiban anda. Sudah tentu,bagaimana kegiatan belajar anda,itulah kadar
pertanggungjawaban anda. Bila pada ujian anda mendapat nilai C atau B maka
nilai C atau B itulah kadar pertanggung jawaban anda. Anda malas belajar, dan
anda sadar akan hal itu. Tetapi anda tetap tidak mau belajar dengan alasan capek,segan,dan lain-lain. Padahal
anda menghadapi ujian itu berarti bahwa anda tidak memenuhi kewajiban anda,berarti
pula anda tidak bertanggung jawab. Lain lagi masalahnya apabila anda diberi
tugas oleh ayah anda untuk membelikan buku bagi adik anda, anda tidak membeli
buku dan uangnya anda belikan kaset dengan lagu-lagu baru. Anda sadar akan hal
itu. Kaset itu di berikan kepada adik anda. Adik anda senang sekali,anda tidak
melapor juga kepada ayah anda. Perbuatan itu menunjukkan bahwa anda tidak
bertanggung jawab,meskipun adik anda lebih senang dengan kaset lagu baru
tersebut.
Manusia pada hakikatnya adalah makhluk yang bertanggung
jawab. Disebut demikian karena manusia selain merupakan makhluk individual dan
makhluk social,juga merupakan makhluk tuhan. Manusia memiliki tuntutan yang
besar untuk bertanggung jawab mengingat
ia mementaskan sejumlah peranan dalam konteks social,individual,ataupun
teologis. Dalam konteks social manusia merupakan makhluk sosial. Ia tidak dapat
hidup sendirian dengan seperangkat nilai-nilai sela sendiri. Nilai-nila yang
diperankan seseorang dalam jalinan
social harus dipertanggungjawabkan sehingga tidak mengganggu consensus nilai
yang telah disetujui bersama.
Masalah tanggung jawab dalam konteks individual berkaitan
dengan konteks teologis.Manusia sebagai makhluk individual artinya manusia
harus bertanggung jawab terhadap dirinya (keseimbangan jasmani dan rohani) dan
harus bertanggung jawab terhadap tuhannya ( sebagai penciptanya). Tanggung
jawab manusia terhadap dirinya akan lebih kuat intensitasnya apabila ia
memiliki kesadaran yang mendalam. Tanggung jawab manusia terhadap dirinya juga
muncul sebagai akibat keyakinannya terhadap suatu nilai. Demikian pula tanggung
jawab manusia terhadap tuhannya timbul karena manusia sadar akan keyakinannya
terhadap nilai-nilai. Dalam hal ini terutama keyakinannya terhadap nilai yang
bersumber dari agama. Manusia bertanggung jawab terhadap kewajibannya menurut
keyakinan agamanya.
Tanggung jawab dalam
konteks pergaulan manusia adalah keberanian. Orang yang bertanggung
jawab adalah orang yang berani menanggung resiko atas segala yang menjadi
tanggung jawabnya. Ia jujur terhadap dirinya dan jujur terhadap orang
lain,tidak pengecut dan mandiri. Dengan rasa tanggung jawab,orang yang
bersangkutan akan berusaha melalui seluruh potensi dirinya. Orang yang
bertanggung jawab adalah orang yang mau
berkorban demi kepentingan orang lain. Tanggung jawab sangat erat kaitannya
dengan kewajiban. Kewajiban adalah sesuatu yang dibebankan terhadap seseorang. Kewajiban
,merupakan bandingan terhadap hak,dan dapat juga tidak mengacu kepada hak. Maka tanggung
jawab dalam hal ini adalah tanggung jawab terhadap kewajibannya.
Pembagian kewajiban bermacam-macam dan berbeda-beda. Setiap
keadaan hidup menentukan kewajiban yang tertentu. Status dan peranan menentukan
kewajiban seseorag. Kewajiban dibagi menjadi dua bagian, yaitu:
1.
Kewajiban terbatas: Kewajiban ini
tanggung jawabnya diberlakukan kepada setiap orang sama tidak berbeda-bedakan. Contohnya
undang-undang larangan membunuh,mencuri,yang di sampingnya dapat diadakan
hukum-hukuman
2.
Kewajiban tidak terbatas: Kewajiban
ini tanggung jawabnya diberlakukan kepada semua orang. Tanggung jawab terhadap
kewajiban ini nilainya lebih tinggi,sebab dijalankan oleh suara hati,seperti
keadilan dan kewajiban.
Orang yang bertanggung jawab dapat memperoleh
kebahagiaan,sebab dapat menunaikan kewajibannya. Kebahagian tersebut dapat
dirasakan oleh dirinya atau orang lain. Sebaliknya,orang yang tidak bertanggung
jawab akan menghadapi kesulitan,sebab ia tidak mengikuti aturan, norma,atau
nilai-nilai yang berlaku. Problema utama yang dirasakan pada zaman sekarang
sehubungan dengan masalah tanggung jawab,adalah
berkaratnya atau rusaknya perasaan moral dan rasa hormat diri terhadap
pertanggungjawaban.
Orang yang
bertanggung jawab itu adil atau mencoba
untuk berbuat adil. Tetapi, adakalanya orang yang bertanggung jawab tidak dianggap
adil karena runtuhnya nilai-nilai yang dipegangnya. Orang yang demikian tentu
akan mempertanggung jawabkan segala sesuatunya kepada tuhan. Dia tidak
nampak,tetapi menggerakkan dunia dan mengaturnya. Jadi,orang semacam ini akan
bertanggung jawab kepada Tuhannya.
C.
Macam Tanggung Jawab
Menurut sifat dasarnya, manusia adalah makhluk bermoral
tetapi manusia juga seorang pribadi. Karena merupakan seorang pribadi maka
manusia mempunyai pendapat sendiri,perasaan sendiri,angan-angan itu manusia
berbuat atau bertindak,dalam hal ini manusia tak luput dari
kesalahan,kekeliruan,baik di sengaja maupun tidak. Oleh karena itu,dalam hal
ini manusia harus bertanggung jawab atas dirinya sendiri.
Radi membaca sambil berjalan meskipun sebentar-sebentar ia melihat jalan,tetapi ia
juga lengah,dan terperosok kesebuah lubang. Kakinya terkilir.Ia menyesali
dirinya sendiri akan kejadian itu. Ia harus beristirahat di rumah beberapa
hari. Konsekuensi tinggal di rumah beberapa hari merupakan tanggung jawab
sendiri akan kelengahannya.
Adapun macam-macam tanggung jawab sebagai berikut:
a.
Tanggung Jawab Kepada Keluarga
Masyarakat kecil adalah keluarga.Keluarga adalah
suami-istri,ayah-ibu,dan anak-anak, dan juga orang lain yang menjadi anggota
keluarga. Tiap anggota keluarga wajib bertanggung jawab kepada kelurganya. Tanggung
jawab ini menyangkut nama baik keluarga. Tetapi tanggung jawab juga merupakan kesejahteraan keselamatan ,pendidikan, dan
kehidupan.
Contoh:
1. Penyelewengan
Dr.Tono (Sukartono) kepada Yah, berarti tidak bertanggung jawab akan
kewajibannya sebagai suami. Sebaliknya,Tini ,isteri Tono yang kurang Menghargai
suaminya,juga merupakan contoh tidak bertanggung jawabnya sebagai isteri.
2. Perbuatn guru Isa mengambil barang-barang milik
sekolah untuk di jual adalah merupakan pertanggung jawabannya sebagai kepala
rumah tangga,meskipun tanggung jawab itu sebenarnya merupakan perbuatan yang
melanggar aturan norma hukum, norma susila, dan norma moral.(Ujung-Mochtar
Lubis).
b.
Tanggung jawab kepada masyarakat
Satu
kenyataan pula,bahwa manusia adalah
makhluk social. Manusia merupakan anggota masyarakat. Karena itu, dalam
berfikir,bertingkah laku,berbicara, dan
sebagainya manulaku dan perbuatannya harus dipertanggungjawabkan kepada
masyarakat.
Contoh:
Tuti telah
bertekad untuk berjuang meningkatkan derajat kaumnya dalam”Putri Sedar”, ia
bertekad bahwa apa pun yang terjadi atas dirinya tetap akan dipertanggung jawabkan.”Tidak,tidak, saya tiada boleh
mendurhaka demikian terhadap asas, tujuan, dan pendirian saya sendiri. Malu
saya melihat diri saya sendiri”.Apa boleh buat jalan yang sulit ini sudah saya
pilih dari semula dan saya tidak boleh menyimpang lagi,meski ke mana sekalipun
saya dibawahnya.”(Layar Terkembang).
c.
Tanggung jawab kepada
Bangsa/Negara
Satu kenyataan
lagi, bahwa tiap manusia, tidak individual adalah warga negara suatu negara.
Dalam berpikir,berbuat, bertindak, bertingka laku manusia
terikat oleh norma-norma atau ukuran-ukuran yang di buat oleh negara.
Manusia tidak dapat berbuat semau sendiri, bila perbuatan manusia itu salah,
maka ia harus bertanggung jawab kepada negara.
Contoh:
Dalam novel Jalan Tak Ada Ujung karya Mochtar
Lubis.Guru Isa ini harus pula dipertanggungjawabkan kepada pemerintah. Kalau
perbuatan itu diketahui oleh ia harus berurusan dengan pihak kepolisian dan
pengadilan.
d.
Tanggung jawab kepada Tuhan
Manusia ada tidak
dengan sendiriya, tetapi merupakan makhluk ciptaan tuhan. Sebagai ciptaan Tuhan
manusia dapat mengembangkan dirinya sendiri dengan sarana-sarana yang ada pada
dirinya yaitu pikiran, perasaan, seluruh anggota tubuh, dan alam di sekitarnya.
Dalam mengembangkan dirinya manusia bertingkah laku dan berbuat.Sudah tentu
dalam perbuatannya manusia membuat banyak kesalahan baik disengaja maupun
tidak. Sebagai hamba tuhan, manusia harus bertanggung jawab atas semua perbuatannya yang salah itu dengan
istilah agama atas segala dosanya. Dalam kehidupan sehari-hari manusia
bersembahyang sesuai dengan perintah Tuha.Apabila tidak bersembahyang maka
manusia itu harus mempertanggung jawabkan kelalaiannya itu di akhirat nanti.
Manusia hidup dalam perjuangan, begitu firman Tuhan.Tetapi bila manusia tidak
bekerja keras untuk kelangsungan hidupnya, maka segala akibatnya harus dipikul
sendiri, penderitaan akibat kelalaian adalah tanggung jawabnya. Meskipun
manusia menutupi perbuatannya yang salah dengan segala jalan sesuai dengan kondisi
dan kemampuannya, misalnya dengan hartanya, kekuasaannya, atau kekuatannya,
(ancaman), namun manusia tak dapat lepas dari tanggung jawabnya. Kepada Tuhan.
D.
Pengabdian
Pengabdian adalah perbuatan baik yang berupa pikiran,
pendapat ataupun tenaga sebagai perwujudan kesetiaan antara lain kepada raja,
cinta, kasih sayang,hormat, atau suatu ikatan dan semua dilakukan dengan
ikhlas. Timbulnya pengabdian itu hakikatnya ada rasa tanggung jawab. Apabila
kita bekerja keras dari pagi sampai sore hari di beberapa tempat untuk
mencukupi kebutuhan rumha tangga kita, itu bearti mengabdi kepada keluarga,
karena kasih sayang kita kepada keluarga. Lain hal nya jika keluarga kita
membantu teman, karena ada kesulitan,mungkin sampai berhari-hari ikut
menyelesaikannya sampai tuntas, itu bukan pengabdian, tetapi hanya bantuan
saja.
Macam-macam pengabdian sebagai berikut:
a.
Pengabdian kepada keluarga
Pada hakikatnya
manusia hidup berkeluarga. Hidup berkeluarga ini di dasarkan atas cinta dan
kasih sayang. Kasih sayang ini mengandung pengertian pengabdian dan
pengorbanan. Tidak ada kasih sayang tanpa pengabdian. Bila ada kasih sayang
tidak di sertai pengabdian, bearti kasih sayang itu palsu aatau semu.
Pengabdian pada keluarga ini dapat berupa pengabdian kepada isteri dan anak-anak.Isteri
kepada suami dan anak-anaknya, atau anak-anak kepada orang tuanya. Sebagai
contoh: Demi pengabdiannya kepada ayahnya Siti Nurbaya mau dikawinkan dengan
Datuk Maringgih, karena ayahnya tak mampu membayar hutang. Padahal ia telah mengikat janji kepada
Syamsul Bahri (Siti Nurbaya Karanagan
Marah Rusli).
Demikian pula dengan Kabut Sutra Ungu Karya Ike Supomo.
Miranti idak mau segera kawin dengan seorang dokter kawan kakaknya, karena
pengabdiannya atau cintanya kepada almarhum
suaminya dan anak-anaknya.Di dalam novel Di Bawah Lindungan Ka’bah karya
Hamka, karena pengabdiannya kepada ibu angkatnya, Hamin mau membujuk Zaenab
kekasihnya, agar Zaenab mau kawin dengan saudara sepupuhnya, meskipun Hamid sendiri hancur
hatinya,. Demikian pula Zaenab hancur hatinya, karena Hamid saudaran angkatnya
yang telah menjadi pujaannya, sampai hati membujuknya agar ia
mau kawin dengan orang yang tidak
ia cintai.
b.
Pengabdian kepada masyarakat
Manusia adalah anggota masyarakat. Ia tak dapat hidup tanpa
orang lain,karena tiap-tiap orang saling membutuhkan. Bila seseorang yang hidup
di masyarakat tidak mau memasyarakat kan diri dan selain mengsingkan diri, maka
ketika mempunyai masalah yang luar biasa, ia akan di tertawakan oleh
masyarakat, cepat atau lambat ia akan menyadari dan menyerah kepada masyarakat
lingkungannya. Oleh karena itu, demi masyarakat, anggota masyarakat harus mau
mengabdikan diri kepada masyarakat. Oleh karena
nama baik tepat ia
tinggal,membawa nama baiknya pula. Bila remaja masyarakat kampungnya
terkenal dengan” remaja berandal “suka berkelahi, menganggu orang, atau
merampas hak orang lain, maka bagaimanpun juga ia tetap merasa malu.
Contoh: Pengabdian diri kepada masyarakat ini dapat kita
lihat dalam drama TVRI yang berjudul Tigor, Tigor ingin pulang setelah
studinya selesai, karena ingin membangun
daerahnya. Hal ini tampak pada dialog Jaya Kepruk dengan Tigor sebagai berikut:
Jaya
Kepruk : ”Kau boleh kawin dengan anak ku, tetapi Minah jangan di bawa
pergi Dari kampung ini!”
Tigor
:”Tidak pak,saya telah berjanji
kepada kedua orang tua saya, saya harus Pulang, karena saya ingin membangun
daerahku!”
Dalam dialog itu, terlihat bahwa Tigor telah berjanji akan
membangun daerahnya. Tigor bertanggung jawab akan keinginan daerahnya, yang
berati juga bertanggung jawab kepada masyarakat lingkungannya.
c.
Pengabdian kepada negara
Manusia pada
hakikatnya adalah bagian dari suatu bangsa atau warga negara suatu negara.
Karena itu seseorang warga mencintai bangsa dan negaranya. Mencintai ini
biasanya di wujudkan dalam bentuk pengabdian. Tidak ada arti cinta tanpa
pengabdian. Banyak contoh pengabdian kepada bangsa dan dalam kehidupan.
Contoh: Dalam Roman
sejarah Tambora Karya Untung Santoni, kawista memimpin bangsanya mengusir
belanda dari daerahnya, Pulai Banda, karena perjanjian antara Belanda dengan
rakyat di daerahnya sangat merugikan rakyat.Mula-mula perlawanan itu akan di
lakukan dengan jalan damai,yaitu dengan jalan menculik Clara, kemenakan Van
Speult dan sebagai gantinya Belanda harus meningalkan pulai itu. Rupanya siasat
itu terdengar oleh Belanda melalui mata-matanya, sehingga pertempuran hebat
terjadi. Persenjataan Belanda lebih hemat dan Lengkap, sedangkan penduduk hanya
bersenjatakan golok,tombak, dan bambo
runcing, kemenangan akhirnya berada di pihak Belanda. Kawista dengan
kawan-kawannya tertangkap dan di buang ke sebuah pulau.
d.
Pengabdian kepada tuhan
Manusia tidak ada
dengan sendirinya, tetapi merupakan makhluk ciptaan Tuhan. Sebagai ciptaan
Tuhan manusia wajib mengabdi Tuhan. Pengabdian berarti penyerahan diri
sepenuhnya kepada Tuhan, dan itu merupakan perwujudan tanggung jawabnya kepada
Tuhan Yang Maha Esa
Contoh: Dalam novel Di Bawah Lindungan Ka’bah karya Hamka,Hamid mengembara karena
cintanya tak sampai. Dalam pengembaraannya Hamid sampai ke Mekkah dan bermukim
di sana. Setelah mendengar bahwa Zaenab kekasihnya meninggal, Hamid yang dalam
keadaan sakit pada saat selesi thawaf, meninggal pula.
E.
Kesadaran
Kesadaran adalah keinsyafan akan perbuatannya. Sadar
artinya merasa, tahu atau ingat (kepada keadaan yang sebenarnya, keadaan ingat
akan dirinya, ingat kembali (dari pingsannya), siuman, bangun (dari tidur)
ingat,tahu dan mengerti, misalnya, rakyat telah sadar akan politik.
Jadi,kesadaran adalah hati yang telah terbuka atau pikiran yang telah terbuka
tentang apa yang telah di kerjakan. Seperti halnya dengan guru Isa yang
mengambil barang-barang sekolah untuk di jual karena dorongan kebutuhan rumah
tangganya. Sebenarnya ia berbuat itu dengan kesadaran bahwa hal tersebut salah,
tetapi tetap ia lakukan (Jalan Tak Ada Ujung).
Dalam perbuatan
mencuri atau mengambil barang-barang milik sekolah itu tiga norma yang di
larang oleh guru Isa, yaitu:
1.
Perbuatan guru Isa melanggar norma
sekolah.Seorang guru tidak layak menuri, kalau yang mencuri itu memang pencuri,
wajarlah karena pencuri tidak mempunyai norma sopan santun atau norma susila.
2.
Perbuatan guru Isa mencuri adalah
melanggar norma hukum. Bila tertangkap ia diadili dan dipenjarakan, sebab
perbuatan itu perbuatan criminal.
3.
Mencuri adalah perbuatan yang
melanggar norma-norma, karena di manapun mencuri itu dilakukan tidak dibenarkan
oleh hukum moral.Mencuri merupakan perbuatan amoral perbuatan melanggar hak
milik orang.
Kesadarn moral amat penting untuk diperhatikan oleh orang,
karena pelanggaran moral dapat berakibat merusakan nama.Oleh sebab itu
kesadaran moral perlu di jaga oleh
setiap individu.Hal ini tidak bearti bahwa kesadaran yang lain tidak penting.
Semua kesadaran penting,karena ketidaksadaran adalah salah satu hal yang dapat menggoncankan
atau sekurag-kurangnya membuat kepincangan dalam hidup.
Justru pada umunya orang sadar akan perbuatannya, tetapi
tidak disadari, apakah perbuatan itu melanggar norma sopan santun, norma hukum,
atau norma moral.Kalau orang itu ingin berbuat, berbuat sajalah ia. Orang yang
berbuat tanpa kesadaran ini amat sedikit jumlahnya. Hal itu bisa terjadi karena
kekeliruan. Tetapi mungkin juga karena yang berbuat dalam keadaan tidak sadar
atau anak kecil. Karena itu oran tersebut bebas dari hukuman
F.
Pengorbanan
Pengorbanan berasal dari kata korban,artinya memberikan
secara ikhlas, harta, benda, waktu, tenaga, pikiran, bahkan mungkin nyawa, demi
cintanya atau ikatannya dengan sesuatu atau demi kesetiaan, kebenaran.
Contoh:
1.
Adi bekerja keras tanpa menghiungkan
lelah, karena bila tidak demikian
kebutuhan rumah tangganya tidak terpenuhi. Itu semua demi cintanya
kepada keluarganya. Bekerja keras itu pengorbanan.
2.
Budi mengumpulkan para pemuda
dikampungnya untuk diajak berfikir bagai memajukan kampungnya. Usaha itu
dilakukan tanpa mengenal lelah dan putus asa. Karena budi merasa terikat dengan
kampung itu, maka ia mengorbankan tenaga, pikiran, dan waktunya untuk kemajuan
kampungnya.
3.
Biarawati Maria meninggalkan
keduniawian demi pengabdian agama dan Tuhannya. Meninggalkan keduniawian di
sini berarti berkorban demi cintanya kepada agama dan Tuhannya.
Perbedaan antara
pengertian pengabdian dan pengorbanan tidak begitu jelas. Karena adanya
pengabdian tentu ada pengorbanan. Antara
sesama kawan, sulit untuk diktakan pengabdian, karena kata pengbdian mengandung
arti lebih rendah tingkatnya. Tetapi untuk kata pengorbanan dapat juga di
terapkan kepada sesama kawan.
Pengorbanan merupakan akibat dari pengabdian. Pengorbanan
dapat berupa harta benda, pikiran, perasaan, bahkan dapat juga berupa jiwanya.
Pengorbanan diserahkan secara ikhlas tanpa pamrih, tanpa ada perjanjian, Tanpa
ada transaksi, kapan saja diperlukan.
Macam-macam pengorbanan sebagai berikut:
a.
Pengorbanan kepada kelaruga
Pada hakikatnya manusia hidup berkeluarga. Dasar hidup
berkeluarga adalah kasih sayang.Kasih sayang memerlukan pengorbanan. Tanpa
pengorbanan tidak ada kasih sayang atau tidak ada cinta.
Contoh:
1)
Siti Nurbaya dengan sangat
terpaksa mau di kwinin Datuk Maringgih, seorang laki-laki yang sangat ia
bencinya, demi cintanya kepada ayahnya (dalam siti nurbaya).
2)
Miranti, janda muda cantik dan
beranak dua, berkali-kali menolak bujukan kakaknya agar mau kawin dengan kawan kakaknya,yang juga
seorang dokter. Ia mengorbankan dirinya untuk tetap menjanda, demi cintanya
kepada dua orang anaknya (dalam Kabut Sutra Ungu).
b.
Pengorbanan kepada masyarakat
Manusia adalah makhluk social, karena manusia tidak dapat
hidup sendiri, dan saling membutuhkan. Sebagai makhluk social, manusia merasa
terikat dengan masyarakatnya. Karena itu, pengabdiannya kepada masyarakat ia
tak bebas dari pengorbanan.
Contoh: Dr. Tono (sukartono) aktif sebgai dokter yang
baik.Begitu besar pengabdiannya kepada pasien sehingga isterinya merasa
diperlakukan sebagai penunggu rumah dan penunggu telepon belaka.Konflik batin
pun terjadi, ketegangan rumah tangga menjadi-jadi, sehingga di rumah Dr. Tono
tidak betah, gelisah. Akibat pengabdiannya kepada masyarakat, rumah tanggannya
menjadi korban, (alam belenggu-Armyn Pane).
c.
Pengorbanan kepada Bangsa dan
Negara
Setiap orang di bumi ini mengakui bahwa manusia merupakan
anggota suatu bangsa dan warga negara suatu negara. Semua orang pasti menjadi
anggota atau warga negara dari suatu negara atau bangsa dan mempunyai kewajiban
antara lain membela negara. Pembelaa itulah bentuk dari pengorbanan. Demi
negara tiap orang tidak sayang kehilangan harta benda, bagian badan, bahkan
nyawa pun dipertaruhkan dengan ikhlas. Kapan saja dan dimana saja berada mereka
berkeajiban membela negara.
Contoh: Kumbakarno adalah seseorang raksasa yang berjiwa
ksatria. Ia menentang perintah kakknya,Rahwana untuk melawan Rama, kakaknya
berada di posisi yang salah. Tetapi setelah kakaknya dan juga rajanya,Rahwana,
marah-marah dengan mengugkit-ungkit kenikmatan yang telah diberikannya,maka setelah
ia memuntahkan semua kenikmatan yang telah di terimah, ia bukan sebagai pembela
kakaknya, tetapi sebagai panglima perang dalam membela negara. Ia tahu, bahwa
ia akan kalah dan mati. Tetapi demi cintanya kepada negara, ia korbankan jiwa
raganya.(dalam Ramayana).
d.
Pengorbanan karena kebenaran
Ada peribahasa “berani karena benar, takut karena salah”.
Demi kebenaran orang tidak takut menghadapi apapun. Perang kemerdekaan itu pada
hakikatnya adalah perang untuk membela kebenaran. Menurut kodratnya, manusia mempunyai
hak hidup, dan hak kemerdekaan hidup. Oleh karena itu penjajahan di atas bumi
bertentangan dengan kodrat alam Dalam membela kebenaran ini biasanya banyak
korban berjatuhan.
Contoh:
1)
Perang antara Rama melawan
Rahwana, sebenarnya adalah perang antara kebenaran melawan kejahatan, karena
Rahwana menculik isteri Rama, Sita (dalam Ramayan)
2)
Demikian pula Wibisana, menentang
perintah kakaknya, Rahwana, karena wibisana melihat kakaknya berada di pihak
yang salah, karena itu ia memilih kebenaran (dalam Rawayana).
e.
Pengorbanan kepada agama
Berkorban untuk agama bearti juga berkorban demi cintanya
kepada allah. Hal ini terjadi karena adanya manusia bukan karena sendirinya,
tetapi ada karena diciptakan oleh allah. Karena itu wajiblah manusia berkorban
demi cintanya kepada agama dan juga kepada penciptanya. Agama pada hakikatnya
adalah kebenaran, oleh karena itu dalam berkorban demi agama atau kebenaran,
manusia tidak sayang dengan nyawanya pun rela dikorbankan.
Contoh:
1)
Nabi Ibrahim rela mengorbankan
anaknya dan menyembelihnya demi cintanya kepada allah. Akhirnya anaknya itu
diganti dengan kambing oleh allah.
2)
Biarawan atau biarawati (agama
katolik) dengan rela dan ikhlas meninggalkan keduniawian demi cintanya kepada
agama dan. Tuhannya. Ia mengorbankan diri dari kenikmatan hidup, demi
pengabdiannya kepada agama dan Tuhannya.
3)
Pangeran Sidharta, putera raja
Kapilawastu, adalah seorang pangeran, Calon raja, yang meninggalkan istana dan
menjadi bhiksu mencari kebenaran hidup. Akhirnya ia menjadi Budha Gautama
penyebar agama Budha. Ia mengorbankan diri dari kemewahan di istana demi
kebenaran (hakikat)
BAB III
PENUTUP
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari pokok pembahasan makalah di atas maka dapat
disimpulkan sebagai berikut:
a.
Manusia mempunyai kewajiban untuk
mempertanggungjawabkan semua perbuatannya.
b.
Selain bertanggungjawab kepada
diri sendiri, manusia juga harus bertanggungjawab kepada keluarga,
bertanggungjawab kepada masyarakat, bertanggungjawab kepada Bangsa/Negara, dan
bertanggungjawab kepada Tuhannya.
B. Saran
Dengan adanya pembahasan tentang manusia dan tanggungjawab.
Diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran terhadap tanggungjawab sebagai bentuk
kewajiban yang harus dilaksanakan baik tanggungjawab terhadap sesama manusia
mapun tanggungjawab terhadap Tuhan YME.
DAFTAR PUSTAKA
Mawardi,
Drs. Ilmu Alamiah Dasar, Ilmu Sosial Dasar, dan Ilmu Budaya Dasar. CV
Pustaka Setia, Bandung. 2007
Muchsin,
dkk. 1984. Dasar-Dasar Agama Islam. Jakarta : Bulan Bintang.
Sauri
Sofyan. 2004. Pendidikan Agama Islam. Bandung : Alfabeta
Trianto.
2006. Wawasan Ilmu Alamiah Dasar. Surabaya : Prestasi Pustaka.
.
Sumber Internet
http://ratrismart.blogspot.com/2010/04/pengertian-manusia.html
http://carapedia.com/pengertian_definisi_manusia_menurut_para_ahli_info508.html
http://wadahsufiyah.blogspot.com/2011/07/pengertian-maqam-dan-martabat.html
http://bacaebookgratis.wordpress.com/2011/06/03/9-manusia-dan-tanggung-jawab-2/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar